KP2C SODORKAN 4 PROGRAM PENCEGAHAN BANJIR
Bogor, KP2C -- Satu per satu tamu undangan memasuki ruangan BTS Family Resto di Desa/Kec. Bojongkulur, Bogor (Jawa Barat). Tepat pukul 20.00, sekitar 80 tamu undangan menyesaki ruangan tersebut. Hidangan ayam goreng, sayur asem dan nasi putih menemani mereka.
Selasa (28/8/2018) malam itu mereka menanti kedatangan Eko Syaiful Rahman dari Komisi 3 DPRD Kab. Bogor. Tamu yang hadir terdiri dari Kepala Desa Bojongkulur, Firman Riansyah, dan jajarannya, termasuk Ketua RW/RT di wilayah Bojongkulur. Ikut hadir pengurus Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C).
Pertemuan tersebut sama sekali tidak bermuatan politik. Eko hanya menjalankan tugasnya di saat DPRD Bogor memasuki masa reses. Ia mengunjungi masyarakat di daerah pemilihannya (Dapil) semata-mata untuk menyerap aspirasi mereka sebanyak mungkin.
Maka, ketika anggota DPRD Bogor dari PKS itu mengundang Pengurus dan Members KP2C, undangan itu tak ditolak. "KP2C baru mengenal pak Eko dua hari lalu, tepatnya Senin (27/8/2018) saat tim KP2C menyusuri lokasi pencemaran di titik pantau TMA Cileungsi," ujar Puarman, Ketua KP2C.
Menurut Puarman, KP2C hadir sebagai komunitas profesional. Dalam forum tersebut, Puarman menjelaskan tentang kiprah KP2C, khususnya dalam memfasilitasi keluhan masyarakat terhadap dugaan pencemaran sungai Cileungsi.
Malam itu, Ketua KP2C memang diberi kesempatan tampil sebagai pembicara utama terkait sungai, pencemaran dan solusi pencegahan. "Sebagai kendaraan politik, DPRD bisa membantu memecahkan berbagai persoalan dari sisi politis," tandas Puarman seusai acara.
Ia memberi contoh peran Eko sebagai anggota Dewan. "Dua hari lalu pak Eko menelepon dinas terkait dan melakukan pendekatan "persuasif". Tim dari dinas terkait pun sehari kemudian langsung turun melakukan peninjauan ke lokasi pencemaran," ungkap Puarman.
KP2C, menurut Puarman, tetap menjaga marwahnya sebagai organisasi independen. Kemitraan yang dibangun dengan anggota DPRD dikembangkan dari sisi kewenangan politik mereka, bukan sebagai orang partai. "Bila ada anggota DPRD dari partai lain ingin mengundang, KP2C tetap komit untuk hadir sejauh ia mendukung visi utama KP2C, yaitu "membangun hidup aman dan nyaman bersama sungai', dan tidak ada pesan-pesan politik khusus," tutur Puarman.
Dalam pertemuan 2,5 jam itu, KP2C menitipkan empat program khusus pencegahan bencana banjir untuk dikawal Eko hingga ke tingkat nasional, karena kewenangan pembangunan infrastruktur sungai berada di pemerintah pusat (Kementerian PUPR). Eko menyatakan komit untuk melakukan pengawalan program KP2C.
Keempat program KP2C itu adalah :
- Normalisasi sungai
- Penguatan tanggul
- Pembangunan waduk di hulu
- Pembangunan pintu air pengendali di antara perumahan VNI-5 dan Kota Wisata. (SR)
#infokp2c
Alhamdulillah, saya juga turut hadir dimpertemuan tersebut sebagai undangan dari KP2C
BalasHapusDipertemuan yg sekaligus juga sebagai pertemuan penyerapan aspirasi untuk anggotadewan DPRD kab Bogor tsb diserahkan pula empat pokok pikiran penyelesaian dan penanggulangan permasalahn di aliran sungai cileungsi dan cikeas...
Dari empat pokok pikiran yang diserahkan tersebut terdapat pokok antisipasi banjir dengan pembuatan pintu air di VNI 5...
menurut pendapat saya dan pernah saya ungkapkan di petisi ke PEMDA melalui Chnage.org 2 tahun yg lalu bahwa untuk mengendalikan air kiriman di kali cileungsi ini diperlukan adan pembuatan beberapa CEKDAM pengendali air kali...
CEKDAM ini berfungsi untuk menahan sementara kiriman air yang datang dari hulu sehingga petugas pintu air dibekasi bersiap2 membuka pintunya..
Disini harus ada komunikasi yang baik antara petugas pengawas cekdam dan petugas pembuka pintu air di bendung bekasi.
Untuk lokasi pembuatan CEKDAM ini sebaiknya di bentuk tims survei terlebihdahulu yang bertugas menganilasa debit air dan kondisi lokasi CEKDAM yang harus dibangun
Terimakasih
Gustav Sutan Adil