INFO KP2C

INFORMASI KP2C DAPAT DI AKSES PADA WEBSITE KP2C : WWW.KP2C.ORG

1 tahun KP2C







KP2C, 1 TAHUN SUDAH USIA-MU

Ada rasa syukur ketika 5 Maret 2017 kita jelang bersama. Ya, hari itu, Minggu, genap sudah 1 tahun keberadaan Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas yang lebih dikenal dengan kependekan KP2C. "Makhluk" apakah ini? Apa saja kiprahnya? Mari, kita tengok bersama!



Ia dilahirkan dari sebuah perjalanan panjang sosok penggiat lingkungan bernama Puarman. Sosok pria ramah ini sahabat sungai Cileungsi-Cikeas. Betapa tidak, ketika tinggi muka air (TMA) naik di hulu sungai, Puarman selalu "merapat" ke sungai. Ia mencari tahu melalui petugas pemantau sungai berapa TMA Cileungsi-Cikeas. Dengan bergegas ia lalu  mengabarkan TMA sungai melalui SMS, twitter, facebook dan mailing list ke komunitasnya ketika itu. Hal yang dilakukan berulang, dari tahun ke tahun sejak 2006 tanpa pamrih, tanpa pernah jenuh, bosan di saat TMA Cileungsi-Cikeas meninggi.

Kiprahnya tidak sampai di situ. Seolah sudah ditakdirkan, Puarman bersua dengan sekelompok orang yang peduli lingkungan. Mereka adalah Bambang Sukaton (Anton), Verry Hendrawan,  Ganjar, dan Partomo (Tomo). Bersama mereka, dalam sebuah kongkow-kongkow di warung kopi, bersepakatlah kelompok kecil itu untuk menelurkan sebuah komunitas yang "berbicara" tentang sungai Cileungsi-Cikeas.

Pertemuan informal itu ternyata menjadi pendorong dan sekaligus tonggak sejarah  (cikal bakal) lahirnya KP2C, yang dibidani oleh lima sosok tersebut. Itu adalah peristiwa 5 Maret 2016.

Demi menggenapkan "mimpi" itu, para pendiri KP2C ini mencoba menyatukan gerak, menghimpun kekuatan, dan melakukan rekrut sana rekrut sini hingga berkumpulah sekitar 15 orang dalam sebuah pertemuan awal di RM. Sangkuriang, Bojongkulur, Bogor, di pertengahan 2016. Dengan dukungan penuh  Bambang Sukaton  (Pendiri dan Penasihat KP2C), pertemuan bergulir mulus. Perangkat organisasi ditetapkan. Arah organisasi dibahas.

Muaranya, pertemuan menghasilkan tiga keputusan: 1. Kepungurusan, 2. Arah organisasi (independen, bebas dari SARA, kepentingan politik dan muatan lain yang tidak terkait dengan sungai Cileungsi-Cikeas), 3. Nama organisasi, yakni Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas dengan akronim KP2C.

Sebanyak 18 orang dikukuhkan sebagai pengurus aktif KP2C. Mereka menggawangi beberapa Divisi. Yakni Divisi Data & Pemetaan, Divisi Kegiatan, Divisi Humas, Divisi Dana, Koordinator Wilayah. Organisasi ini diperkuat dengan kehadiran Sekretaris dan Bendahara.

Menjelang satu tahun, tepatnya pada Februari 2017, sesuai kebutuhan, struktur organisasI KP2C dimekarkan dengan tambahan dua divisi, yakni Divisi Kemitraan & Hubungan Antar Lembaga, dan Divisi Medsos & IT. Sementara Divisi yang sudah ada diperkuat dan diperluas tugasnya menjadi Divisi Perencanaan dan Kegiatan dan Divisi Humas dan Sosial.

Ke-18 pengurus KP2C adalah sosok yang sebelumnya  tidak saling mengenal, datang dari latar belakang berbagai profesi. Mereka menyatu dalam nafas dan mimpi yang sama. Mereka ingin memberi manfaat untuk masyarakat sekitar, dan saat ini lekat menyatu bagaikan saudara.

Biduk perahu KP2C terus berlayar. Tanpa henti. Kunjungan ke pemantau hulu sungai Cileungsi dan Cikeas turut mewarnai perjalanan awal komunitas ini. Sungguh awal yang mengesankan. Hampir 15 pengurus dan anggota KP2C menyertai perjalanan itu, bermobil dan ada pula dengan motor. Mereka merambah medan dengan kontur tanah yang kadang kurang bersahabat.

Tak berselang lama, aroma keberadaan KP2C mulai tercium banyak warga di sepanjang aliran sungai Cileungsi-Cikeas (Bogor-Bekasi). Pentingnya  informasi TMA Cileungsi-Cikeas membuat  warga sepanjang aliran  sungai  berduyun-duyun mendaftarkan diri menjadi members. Bila awalnya members KP2C bergabung dalam grup Telegram, pada kelanjutannya bertumbuhlah grup-grup WA baru yang dikelola KP2C, hingga mencapai 7 grup  saat ini. Anggotanya terserak di 24  perumahan.

Anggota menyemut

Menyemut. Mungkin kata ini yang 'pas' untuk menggambarkan betapa begitu melimpahnya anggota/members KP2C saat ini. Berapa jumlahnya? Data yang dimiliki KP2C menunjukkan, hingga menjelang pertengahan Februari 2017 jumlah mereka mencapai 1.500 orang.

Namun, 'ledakan' keanggotaan terjadi. Dalam kurun waktu pertengahan Februari hingga awal Maret 2017, tak sampai sebulan, anggota baru bertambah fantastis sebanyak 1.000 orang. Lonjakan itu bersamaan dengan munculnya cuaca ekstrem. Maka, jadilah  total members KP2C mencapai 2.500 orang per 1 Maret 2017. (Data: KP2C)

Ibarat filosofi "getok tular", ternyata warga masyarakat yang menerima informasi status TMA Cileungsi-Cikeas tidak sebatas itu saja, tetapi menyentuh  puluhaan ribu orang, meluas  di luar 24 pemukiman sepanjang sungai Cileungsi-Cikeas. Apa sebab? Berdasarkan pantauan KP2C,  dari 2.500 members komunitas ini ada juga yang aktif  menyebarkan informasi status TMA ke komunitasnya masing-masing.

Sebagai komunitas yang ingin besar dan berupaya berekspansi lebih luas ke sektor lingkungan hidup, KP2C tidak berjalan sendiri. Kemitraan dibangun dan terus dikembangkan. Sebut saja kemitraan dengan dua petugas pemantau hulu sungai, dengan Disbimarta hingga petugas pintu air Bendung Bekasi dan mitra-mitra lainnya. Terbilang sudah ada 25 mitra yang dibangun KP2C, di dalamnya termasuk insan pers dan ACT (Aksi Cepat Tanggap).

Melalui kemitraan dengan ACT (Aksi Cepat Tanggap), KP2C turut aktif menghimpun donasi bagi musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dan Aceh, melalui gerakan "Pray for Garut" dan "Pray for Aceh".  Dana yang terhimpun disalurkan melalui lembaga tersebut.

Arah Organisasi

Arah organisasi  KP2C adalah mewartakan TMA Cileungsi dan Cikeas  kepada members melalui sarana komunikasi yang dimiliki. Selain 7 WA grup, 1 Telegram, KP2C juga menyampaikan informasi berbasis media sosial seperti twitter dan facebook.

Sesungguhnya tidak sebatas itu saja. Mewarnai kehadiran komunitas ini, kegiatan Jalan Sehat dan Senam Bersama KP2C dilakukan di November 2016. Sedikitnya 600 anggota KP2C dari berbagai perumahan menghadiri dan aktif mengikuti kegiatan ini. Tentu, sesuai marwah KP2C, di sela kegiatan tersebut dilakukan pula edukasi tentang hal-ihwal kedua sungai tersebut. Edukasi adalah juga bagian dari program utama  komunitas ini.

KP2C bukan organisasi abal-abal. Struktur organisasi yang jelas dimiliki. Visi dan misi ada.  Data-data dalam bentuk tabel, diagram, grafis terkait dengan kondisi dan pergerakan TMA kedua sungai selalu dibuat, dikembangkan, diperbarui dan disebarkan. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) segera ditelurkan.

Semua itu dilakukan semata demi membangun KP2C ke depan yang lebih baik dan mumpuni. Termasuk menggiatkan pendataan kembali (nama, alamat, HP/tlp)  seluruh members KP2C, hal yang juga dilakukan organisasi resmi manapun. KP2C, sekali lagi, memang bukan komunitas atau organisasi abal-abal. Segala hal diidentifikasi dan dicatat, sebagai upaya membangun tertib administrasi-organisasi dan transparansi di segala sisi.

4 Prinsip Managerial

Perahu KP2C semakin melaju. Methods, techniq and strategy telah dimiliki KP2C. Namun apalah daya manakala unsur money lumpuh. Dalam sebuah managemen yang baik keempat prinsip managerial itu haruslah bersinergi. Itulah yang dipahami oleh pengurus KP2C.  Karenanya,  donasi members menjadi salah satu -- atau  kalau boleh disebut satu-satunya sandaran organisasi ini dalam menjalankan visi dan misinya.

Dari manakah honorarium untuk petugas pemantau sungai yang diberikan rutin bulanan sepanjang tahun, kalau bukan dari donasi members. Dari manakah perlengkapan  peralatan kerja petugas pemantau, kalau tidak dari donasi members.

KP2C bukanlah sebuah organisasi yang memiliki donatur tetap, dana abadi, atau didanai oleh instansi pemerintah atau lembaga swasta. Tidak. KP2C murni digerakkan oleh para volunteer/relawan penggiat lingkungan secara mandiri.

Tengoklah, pada awalnya, sebagian besar roda organisasi digerakkan dari donasi pengurus (tim kecil), yang sepenuhnya didukung (alm) Bambang Sukaton.

"Dari-oleh-untuk kita bersama", itulah slogan yang coba dibangun KP2C. Namun begitu, ke depan organisasi ini terbuka untuk sebuah kemitraan dengan pihak ketiga. Tentunya dengan sebuah catatan, tidak mengikat dan tetap independen sesuai marwah KP2C.

Telemetri baru

Menandai genap 1 tahun kehadiran KP2C, sebuah telemetri baru akan ditancapkan KP2C di lokasi baru Babakan Madang, Kabupaten Bogor,  Jawa Barat. Lokasi ini 2 jam perjalanan sungai dari telemetri yang telah ada sebelumnya di hulu sungai Cileungsi. Bila tadinya perjalanan air sungai dari hulu Cileungsi ke P2C (Pertemuan Sungai Cileungsi-Cikeas) -- berada di  sekitar Perumahan Pondok Gede Permai, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat -- mencapai 4 jam, dengan kehadiran telemetri baru, warga di aliran sungai tersebut memiliki waktu siaga menjadi 6 jam. Adalah waktu yang cukup panjang bagi warga  untuk segera bergegas pulang menuju rumah manakala hulu sungai berstatus Siaga II atau Siaga I versi KP2C.

Menandai rencana pemasangan telemetri baru, tiga pengurus KP2C (Uung, Yulianto, Sigit) didukung satu relawan anggota KP2C mendapat penugasan khusus dari komunitas untuk melakukan survei awal lokasi telemetri bertajuk "EXPEDISI KP2C HULU CILEUNGSI". Dengan menggunakan dua motor trail, empat kerabat  KP2C  itu melakukan penyusuran hulu sungai Cileungsi hingga lokasi tujuan di Babakan Madang.

Dengan tambahan telemetri baru, saat ini KP2C dapat memantau dan memperoleh informasi melalui empat titik pantau TMA Cileungsi-Cikeas. Satu titik pantau di aliran sungai Cikeas, dan dua titik pantau di aliran sungai Cileungsi. Satu lagi titik pantau di P2C Kali Bekasi.

Sungguh sebuah catatan perjalanan yang terbilang panjang, berliku dan penuh tantangan hingga menjadikan KP2C seperti saat ini: solid, berkomitmen dan iklas dalam pelayanan.

Di tengah semua capaian itu, KP2C harus kehilangan satu sosok "ayah", pelindung dan pengayom yang rela berbagi apa saja asalkan organisasi ini tumbuh dan berkembang. Ia adalah Pendiri sekaligus Penasihat KP2C yang sedari awal mendukung tanpa reserve kemajuan organisasi. Tanpanya perjalanan  KP2C dipastikan terseok. Selamat jalan pak Bambang Sukaton -- pengurus memanggilnya pak Anton. Namamu tetap terukir manis di setiap kegiatan KP2C.

Itulah secuil potret perjalanan 1 tahun  KP2C yang semoga ke depan membangkitkan  semangat  semua members, bahwa KP2C adalah "Dari, Oleh dan Untuk Kita Bersama". Mari kita pelihara organisasi ini bahu-membahu dengan penuh santun, sampai kapanpun, seumur sungai Cileungsi dan Cikeas.

Mari seluruh members, bantu KP2C untuk selalu berpijak pada niat awal. Sebuah niat untuk selalu berupaya memberikan manfaat yang seluas-luasnya kepada seluruh warga yang  bermukim di sepanjang aliran sungai Cileungsi, Cikeas dan pertemuan kedua sungai tersebut.

Dukungan members akan selalu menguatkan keberadaan KP2C. Ayo, jadikan ide awal lahirnya komunitas sebagai landasan  melangkah ke depan secara independen, bebas dari segala bentuk intervensi, bertanggung jawab serta amanah.

Dirgahayu 1 Tahun KP2C. (SR/tim KP2C)

Tidak ada komentar:
Write komentar

Translate