KONSOLIDASI KOMUNITAS KP2C

Sekilas Info-----

(Media Sosialisasi Komunitas KP2C)

KONSOLIDASI KOMUNITAS KP2C

Konsolidasi. Ya, sebuah konsolidasi telah berlangsung pada Kamis (5/5/2016). Mengambil lokasi di seputaran wilayah Mandosi, Kab. Bogor, sebanyak 14 orang penggerak awal kegiatan nyata Komunitas Peduli Cileungsi-Cikeas (KP2C) berkumpul selama hampir 4,5 jam.

Tak ada yang begitu istimewa dalam pertemuan itu, lantaran hanya sebatas menyamakan persepsi tentang “ruh” dan misi utama beserta konsepsi2 Komunitas KP2C. Intinya, tujuan utama pertemuan adalah menyatukan cara pandang terhadap keberadaan komunitas, saat ini dan ke depan.

“Pertemuan kita pertama ini memang hanya untuk meletakkan dasar pemikiran, meletakkan fondasi, meniup embrio KP2C sehingga menjadi KP2C yg bermanfaat buat masyarakat dengan data peringatan dini, geraknya gesit, dan berkualitas serta rendah hati,“ ujar salah satu Penasihat Komunitas KP2C, pak Anton.

Namun, memang bukan sebatas itu. Guna lebih membumikan keberadaan dan kemanfaatan Komunitas KP2C, peserta pertemuan juga sekaligus sepakat menetapkan personalia Pengurus Komunitas KP2C. Ini supaya roda komunitas bisa menggelinding lancar.

Peserta pun kemudian sepakat bulat menetapkan pak Verry Surya (VNI 2) sebagai Ketua Komunitas KP2C. Pak Verry didampingi Wakil Ketua pak Ganjar (Vila Jatirasa) Sekretaris Ibu Sari (VNI 2) dan Bendahara Ibu Mutya (VNI 2)

Demi menyempurnakan kepengurusan dan mendinamisasi roda organisasi, kepengurusan Komunitas KP2C dilengkapi dengan :

Divisi Pendanaan Bpk Fairiko (KIG)

Divisi Data & Pemetaan Bpk Achmad Sururi (PML) & Mas Sigit (VNI 1)

Divisi Kegiatan Bpk Sancoyo (PGP), Bpk Tomo (Vila Jatirasa), Ibu Nining (KIG) & pak Yulianto (PGP)

Divisi Humas/Dokumentasi/Kemitraan & hubungan antar lembaga Bpk Rudhini (VNI 2), Ibu Irna (VNI 1), Bpk  Uunk (PGP), Mbak Anjar (PGP) & Mas Rizal (Rawa Lumbu)

Menimbang pentingnya penggerakan dan koordinasi di tingkat lapangan, disepakati pula dibentuk Koordinator Wilayah di tujuh kompleks perumahan yang berpotensi banjir: PML, KIG, Perum AL, PGP, VNI 1, VNI 2, VNI 3, Vila Jatirasa & Perum Nusaphala. Masing-masing wilayah memiliki 2-6 Korwil, di mana satu di antaranya menjadi Koordinator Utama Wilayah. 

Struktur Organisasi KP2C

“Ini pertemuan embrio yang akan ditindaklanjuti dengan pertemuan teknis berikutnya,” ujar pak Verry yang sangat akomodatif dalam menyerap setiap usulan peserta pertemuan.

Pak Puarman selaku Penasihat -- selain ada juga Penasihat lainnya pak Angling -- mengapresiasi pertemuan penuh keakraban ini. “Sejak saya melakukan pengiriman data ketinggian air sungai Cileungsi – Cikeas di saat curah hujan meninggi mulai tahun 2006, maka saatnya kini kita berbuat lebih banyak lagi terhadap lingkungan di bantaran kedua sungai tersebut,” ajak pak Puarman.

Tak lupa pak Puarman mengingatkan dan sekaligus menegaskan, bahwa Komunitas KP2C bersifat netral, independen. Artinya, komunitas ini tidak boleh berafiliasi kepada elemen tertentu, termasuk partai politik. Penegasan ini diamini bulat seluruh peserta pertemuan.

Donasi
Dalam pertemuan itu juga dibahas beberapa masukan, di antaranya diharapkan adanya donasi tetap bersifat sukarela dari anggota. Donasi menjadi penting karena komunitas menganggarkan pengeluaran total maksimal Rp 1,2 juta per bulan untuk didistribusikan kepada dua rekan komunitas penjaga telemetry (alat ukur ketinggian air) Sungai Cileungsi – Cikeas.

“Itu artinya sehari masing-masing mereka hanya menerima Rp 20.000. Bila kita tanggung bersama dengan kepedulian kita, maka akan terealisasi niat baik bersama ini sepanjang tahun,” ucap pak Anton.

Donasi dapat dikirimkan ke rekening bersama Komunitas KP2C, :

Bank Mandiri     : atas nama Fairiko Sruhadi dan Verry Surya H

Rekening             : No. 133-00-1343468-3

Cabang                 : Kemang IFI Graha, Jatiasih, Pondok Gede).

Pertemuan juga memutuskan adanya Sekretariat dan pengadaan kelengkapan administrasi seperti kop surat komunitas dan stempel.

Dalam kegiatannya, menurut pak Verry, Komunitas KP2C akan mengembangkan kemitraan dengan sejumlah pihak, seperti dalam kegiatan penghijauan area di seputaran bantaran sungai Cileungsi dan Cikeas, atau mengadakan sosialisasi kepada masyarakat sehingga paham dengan data dan evaluasi yang dikirim melalui grup.

Pak Verry juga mengajak setiap anggota komunitas untuk aktif berbagi informasi. Namun mengingat terbatasnya “space” yang tersedia, diimbau agar informasi yang dishare sebatas info menarik tentang lingkungan hidup.

“Untuk detil hasil pertemuan dalam bentuk notulensi, segera kami beritahukan melalui grup kita. Intinya, manajemen pengelolaan komunitas dilakukan secara transparan dan akuntabel, di antaranya pelaporan keuangan bulanan,” tutur pak Verry menambahkan.(SR)